Bos tim rugbi Inggris, Steve Borthwick, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk tetap mendukung para pemain dan staf manajemennya meskipun mengalami salah satu kekalahan paling memalukan dalam sejarah rugbi negara itu. Kekalahan dengan skor 30–22 dari tim Fiji menjadi kekalahan pertama Inggris dari tim ini dalam delapan pertandingan dan pertama kalinya Inggris turun ke peringkat kedua dalam peringkat dunia. Dalam peringkat tersebut, Inggris diperkirakan akan jatuh ke posisi terendah sepanjang sejarah di peringkat kesembilan.
Kemungkinan terburuk untuk Piala Dunia adalah bahwa catatan pertandingan di bawah kepemimpinan Borthwick hanya mencatat tiga kemenangan dari sembilan pertandingan. Pertandingan pembuka Pool D melawan Argentina hanya tersisa dua minggu lagi, menambah tekanan pada tim Inggris.
Namun, Borthwick menolak untuk panik dan mengungkapkan keyakinannya bahwa tim Inggris akan bangkit kembali. Ia berkata, “Saya memiliki keyakinan yang besar terhadap seluruh orang yang terlibat dalam tim – para pemain, pelatih, dan manajemen. Meskipun hasilnya tidak sesuai yang diharapkan dan kami merasa kecewa, fokus kami kini adalah memastikan kami tampil kuat melawan Argentina.”
Borthwick juga menegaskan bahwa skuad yang dimilikinya memiliki potensi dan bakat yang luar biasa. Ia menyebutkan bahwa tim-tim Inggris sebelumnya yang mengalami tekanan dan kesulitan juga mampu bangkit dari situasi sulit.
Pada pertandingan melawan Fiji, Inggris memulai dengan kuat, tetapi tim Fiji mampu menguasai permainan dengan kecerdikan taktis dan organisasi yang mengesankan. Borthwick mengakui bahwa timnya melakukan beberapa kesalahan dan kurang dalam hal tekel. Namun, ia juga memberikan penghargaan kepada performa luar biasa dari tim Fiji.
Borthwick menegaskan bahwa fokus timnya kini adalah mempersiapkan diri menghadapi Argentina. Ia menyebutkan bahwa pertandingan-pertandingan sebelumnya telah memberikan wawasan mengenai area yang perlu ditingkatkan.
Performa gemilang Fiji dalam pertandingan tersebut juga menciptakan kejutan di Pool C, di mana rival mereka, Wales dan Australia, mungkin harus menghadapi tantangan yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Pelatih kepala tim Fiji, Simon Raiwalui, merasa bangga dengan performa timnya dan menyebutkan bahwa mereka telah membuat kemajuan besar dalam permainan mereka.
+ There are no comments
Add yours