Prestasi bukanlah faktor penentu di mata Aryna Sabalenka.
Petenis nomor 1 dunia, Sabalenka, mengkritik uji coba undian berdasarkan prestasi yang dilakukan oleh WTA sebagai hal yang absurd.
Laga Sabalenka sendiri juga menimbulkan kontroversi karena ia mengalahkan Sofia Kenin dengan skor mutlak 6-1, 6-2, di pembukaan turnamen Beijing. Meski begitu, Sabalenka merasa tidak adil jika pemain lain mendapatkan keuntungan bye di turnamen 1000 berdasarkan performa di turnamen sebelumnya.
Sabalenka juga bukan satu-satunya pemain yang menentang aturan baru ini. Pemenang Wimbledon 2022, Elena Rybakina, juga mengkritik undian prestasi ini melalui akun Instagram. Ia kemudian membatalkan partisipasinya di turnamen Tokyo karena sakit.
Sabalenka sendiri menentang peraturan ini karena ia merasa ini merendahkan kerja keras para pemain dalam satu tahun terakhir untuk mendapatkan peringkat yang layak. Ia juga berpendapat bahwa pemain seharusnya tidak mendapatkan bye berdasarkan performa mereka di turnamen sebelumnya.
Meskipun ada beberapa pemain yang mendapatkan manfaat dari aturan ini, Sabalenka berharap hal ini tidak berlanjut di masa depan. Ia menginginkan aturan ini hanya berlaku untuk turnamen dengan level yang sama, bukan dari turnamen level 500 ke turnamen level 1000.
Foto: Robert Prange/Getty
Sumber
+ There are no comments
Add yours