Eden Park Stadium menjadi Terkenal Sebagai Tempat Olahraga Paling Iconic di Selandia Baru
Stadium Eden Park di Selandia Baru tidak hanya sekadar stadion olahraga, melainkan lebih dari itu. Eden Park adalah stadion serba guna dengan kapasitas hampir 50.000 orang, menjadikannya stadion olahraga paling terkenal di negara tersebut. Terletak di Auckland, Eden Park menjadi tuan rumah berbagai olahraga, terutama kriket dan sepak bola rugby. Artikel ini akan memberikan gambaran kepada pembaca tentang stadion ikonis ini dan berfokus pada segala hal tentang Eden Park, dari tahun-tahun awal hingga kebangkitan rugby, dan kedudukan stadion tersebut dalam era modern.
Tahun-tahun Awal Eden Park
Perjalanan Eden Park dimulai pada tahun 1903 berkat visi Harry Ryan. Ryan adalah seorang penggemar kriket dan orang yang bercita-cita mengubah lahan rawa tandus di Auckland menjadi lapangan kriket. Untuk mewujudkan impian tersebut, Harry Ryan berhasil menyewa sebagian dari lahan rawa tersebut dari pemiliknya, John Walters, dan mengembangkan lapangan kriket. Proses pengembangan awal melibatkan membersihkan dinding batu yang membagi tanah pertanian. Sayangnya, ada tantangan langsung dengan lapangan kriket potensial ini, dan selama musim banjir tahun 1907, lapangan tergenang air. Ditambah dengan biaya pemeliharaan yang tinggi dan berulang, tidak layak untuk mengadakan pertandingan kriket saat itu. Namun, berkat Auckland Cricket Association yang mengambil alih pengelolaan lapangan, Eden Park menjadi stadion kriket yang layak.
Eden Park telah menciptakan kenangan yang berkesan bagi para penggemar kriket, dengan banyak momen yang mengesankan dan satu kegagalan yang memilukan. Eden Park melakukan debut uji coba kriket internasional pada tahun 1929-1930 saat menjadi tuan rumah pertandingan uji coba antara Selandia Baru dan Inggris. Kemenangan uji coba pertama Selandia Baru di lapangan ini terjadi pada tahun 1955-1956. Dalam semua momen kejayaan itu, ada juga kesedihan pada tahun yang sama ketika Selandia Baru tereliminasi dengan skor terendah dalam sejarah pertandingan uji coba mereka, hanya mencetak 26 runs melawan Inggris.
Kebangkitan Rugby di Eden Park
Pada awal abad ke-20, demam rugby menyebar di Selandia Baru, dan pada tahun 1913, Eden Park disewakan kepada Auckland Rugby Football Union. Melalui kesepakatan ini, Eden Park menjadi stadion olahraga yang menggelar pertandingan kriket dan rugby. Pada tahun berikutnya, Eden Park menjadi tuan rumah pertandingan rugby pertamanya, sebuah seri rugby tujuh pemain. Pertandingan uji rugby internasional pertama di tempat ini terjadi pada tahun 1921 saat Selandia Baru melawan Afrika Selatan. Tahun 1930, British Lions melakukan kunjungan pertamanya ke Selandia Baru, dan Eden Park menjadi tuan rumah dua pertandingan, yang semuanya dimenangkan oleh Auckland dan Selandia Baru melawan para tamu. Pertandingan rugby besar lain yang dimainkan di Eden Park adalah pertandingan uji ke-4 tahun 1956 antara Selandia Baru dan Afrika Selatan. Saat ini, rugby dianggap sebagai olahraga dominan di Eden Park, dan dominasi All Blacks di Auckland semakin menegaskannya.
Transformasi Eden Park
Transformasi Eden Park dari lapangan olahraga sederhana menjadi salah satu stadion serba guna terbaik di dunia sangat luar biasa. Selama abad ke-20 hingga abad ke-21, kapasitas Eden Park tumbuh sepuluh kali lipat dari beberapa ribu penonton menjadi tribun yang dapat menampung hingga 50.000 orang. Dengan penambahan tempat duduk sementara untuk pertandingan rugby internasional utama, kapasitas diperkirakan akan meningkat menjadi 60.000 orang. Beberapa renovasi penting di stadion termasuk pemasangan tribun penonton, lampu penerangan, dan pengembangan lapangan rugby ‘Motz’.
Beberapa acara olahraga besar yang diadakan di Eden Park selama pembangunannya termasuk gimnastik dan British Empire Games. Eden Park juga menjadi tempat terjadinya dua final Piala Dunia Rugby yang luar biasa ketika stadion tersebut menjadi tuan rumah final Piala Dunia Rugby 1987 dan 2011, dengan tuan rumah Selandia Baru mengalahkan Prancis dalam kedua kesempatan itu. Sebelum Piala Dunia 2011, perkiraan biaya pembangunan kembali di Eden Park mencapai NZ$410 juta/$256 juta yang menakjubkan.
Eden Park di Era Modern
Saat ini, Eden Park masih menjadi stadion olahraga yang paling terkenal di Selandia Baru dan juga dianggap sebagai stadion serba guna terbaik di negara tersebut. Selain menjadi stadion yang mengadakan berbagai macam olahraga, Eden Park juga memiliki fitur unik lainnya yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Pengunjung dapat menghadiri konser di Eden Park, dengan konser Six60 yang menjadi sukses besar sebagai konser pertama di stadion ini. Baru-baru ini, Ed Sheeran tampil di venue ikonis ini pada akhir pekan lalu dengan sambutan yang luar biasa. Acara lain di Eden Park termasuk gala bisnis, pesta makan malam, acara di luar hari pertandingan, dan tur.
Sebagai stadion serba guna, Eden Park harus memamerkan fitur teknologi terbaru untuk memenuhi kebutuhan para penggemar olahraga dan pengunjung acara. Penggemar olahraga akan menikmati pengalaman yang menyenangkan, dan papan skor LED raksasa di salah satu tribun memungkinkan penggemar untuk menonton ulang percobaan, boundary, dan wicket. Pengunjung acara memiliki akses ke konektivitas internet nirkabel di stadion ini serta prosedur aktivasi tiket yang lancar saat memasuki stadion. Fitur lain di stadion ini termasuk pengalaman makanan yang berkualitas dengan pilihan hidangan bintang lima.
Eden Park dan Prospek Masa Depan
Persaingan, persaingan, dan tantangan adalah karakteristik era modern, dan Eden Park juga tidak luput dari hal-hal ini. Pengembangan Stadion Christchurch senilai NZ$986 juta/$615 juta dianggap sebagai persaingan bagi Stadion Eden Park. Perlu menjaga keseimbangan kepentingan komersial juga menjadi titik sulit bagi Eden Park. Hal ini terlihat dengan pengumuman minggu lalu bahwa All Blacks tidak dapat menjadi tuan rumah pertandingan melawan Springboks di Eden Park karena stadion sudah dipesan untuk menggelar pertandingan Piala Dunia Wanita FIFA 2023.
Sebagai tempat olahraga utama, Eden Park memiliki berbagai paket keramahtamahan korporat dan opsi tempat duduk premium bagi para tamunya. Meskipun paket-paket ini biasanya termasuk pilihan makanan dan minuman, ada peluang untuk melibatkan permainan kasino online atau taruhan sebagai bagian dari pengalaman keramahtamahan. Meskipun hal ini akan memerlukan pertimbangan yang cermat dan hambatan regulasi potensial, tidaklah aneh bagi tempat-tempat olahraga untuk menawarkan pengalaman taruhan atau permainan kepada tamunya. Saat ini, ketika perjudian online semakin populer dan mudah diakses, patut dipertimbangkan apakah ada peluang bagi Eden Park untuk menyertakan penawaran kasino online untuk pemain dari Selandia Baru ke dalam paket keramahtamahannya yang ada.
Kesimpulan
Perjalanan Eden Park dari lahan pertanian tandus menjadi stadion serba guna megah adalah kisah yang luar biasa. Meskipun Eden Park telah berkembang menjadi tempat konser dan acara lainnya, olahraga, khususnya kriket dan rugby, akan selalu menjadi inti dari stadion ikonis ini. Saat melihat kembali sejarah dan pencapaian olahraga Selandia Baru dan Eden Park, kita akan menemukan korelasi antara kenangan indah dari kesuksesan Piala Dunia Rugby hingga kemenangan uji cricket yang mengesankan bagi tim Kiwi. Melalui perencanaan biaya dan pengeluaran yang cermat, kami yakin Stadion Eden Park akan terus menjadi kekuatan utama di Selandia Baru selama beberapa dekade mendatang.
Sumber
+ There are no comments
Add yours