Bayern Munich terus mengalami perubahan besar-besaran dalam skuadnya musim ini, terutama di bagian pertahanan. Dengan kedatangan dan kepergian pemain-pemain yang mencolok, pertahanan menjadi bagian yang paling mengalami perubahan besar. Kepergian Lucas Hernandez ke Paris-Saint Germain dan potensi kepergian Benjamin Pavard telah menandai perubahan tersebut. Pemain lain yang akan meninggalkan Bayern adalah bek asal Kroasia, Josip Stanisic.
:format(webp)/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_image/image/72558539/1572390398.0.jpg)
Meskipun Stanisic telah terbukti andal dan berkualitas tinggi, waktu bermain yang terbatas telah menjadi masalah utama. Kehadiran Benjamin Pavard di atasnya dalam daftar pemain sering membuat Stanisic berada di bangku cadangan. Sebagai tanggapan atas situasi ini, manajemen Bayern menjajaki gagasan untuk meminjamkan Stanisic, dan langkah ini sekarang telah diatur dengan Bayer Leverkusen.
Sumber seperti BILD dan Florian Plettenberg dari Sky mengindikasikan bahwa Josip Stanisic telah mencapai kesepakatan lisan dengan Bayer Leverkusen. Dia diharapkan menjalani pemeriksaan medis pada akhir pekan mendatang sebagai persiapan untuk kepindahannya. Namun, penting untuk dicatat bahwa kesepakatan pinjaman tidak akan mencakup opsi bagi Bayer Leverkusen untuk membeli Stanisic secara permanen.
Langkah pinjaman ini dimungkinkan oleh hubungan yang kuat antara manajemen Bayern Munich dan mantan legenda Bayern, Xabi Alonso, yang saat ini menjadi manajer Bayer Leverkusen. Klub percaya bahwa Stanisic akan mendapatkan manfaat besar dari pelatihan Alonso, dan dia dihargai tinggi oleh manajemen Leverkusen. Meskipun Leverkusen tertarik untuk membeli pemain berusia 23 tahun ini secara permanen, manajemen Bayern Munich memilih untuk tidak mengejar opsi ini, karena mereka yakin Stanisic dapat menjadi pemain inti dalam waktu dekat.
Kedatangan Stanisic di Bayer Leverkusen memenuhi keinginan Alonso untuk bek sisi yang lebih fokus pada pertahanan dan sebagai pengganti Piero Hincapie, yang sedang pulih dari cedera. Cedera metatarsal Hincapie akan membuatnya absen hingga September, dan mengingat nilainya dan minat dari klub-klub Liga Premier seperti Liverpool, ketertarikan Leverkusen untuk mendapatkan Stanisic masuk akal.
Benjamin Pavard dari Bayern Munich Berencana untuk Pindah ke Inter Milan
Seiring dimulainya musim ke-60 Bundesliga, Bayern Munich telah memulai musim dengan impresif di bawah kendali manajer Thomas Tuchel. Striker baru mereka, Harry Kane, sudah memberikan dampak signifikan, memamerkan kreativitas dan kemampuan mencetak gol dalam kemenangan 4-0 yang mengesankan melawan Werder Bremen. Kemampuan Kane untuk memberikan assist kreatif dan mencetak gol telah mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kepergian Robert Lewandowski ke FC Barcelona.
:format(webp)/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_image/image/72557794/1623485467.0.jpg)
Kedatangan Kane telah memberikan dimensi baru kepada serangan Bayern Munich, menambah variasi dan efektivitas dalam strategi serangan tim. Meskipun dampak Kane telah terlihat, perlu dicatat bahwa pelayanan tim kepada Kane masih bisa ditingkatkan. Serangan Bayern terkadang ditandai oleh pembangunan serangan yang lambat dan keputusan yang meragukan di zona akhir lapangan, menyebabkan momen ketegangan.
Pendukung tim Bundesliga lainnya sebaiknya tidak terlalu cepat menilai, karena integrasi Kane dalam tim masih dalam proses. Ketika rekan-rekan setim semakin terbiasa dengan gaya bermain dan gerakan Kane, performa tim secara keseluruhan diharapkan akan membaik. Mekanisme serangan Bayern telah menunjukkan potensi, dengan pemain-pemain seperti Jamal Musiala, Noussair Mazraoui, Leon Goretzka, dan Joshua Kimmich menciptakan banyak peluang mencetak gol.
Fokus Bayern musim ini tidak hanya pada kesuksesan domestik, tetapi juga pada merebut kembali gelar Liga Champions. Kemampuan tim untuk bertransisi cepat dari pertahanan ke serangan, dengan memanfaatkan kecepatan dan keterampilan pemain-pemain seperti Kingsley Coman, Leroy Sané, dan Jamal Musiala, akan menjadi aspek penting dari strategi mereka melawan lawan-lawan tangguh.
Dalam hal lini tengah dan pertahanan, inklusi Leon Goretzka dalam starting XI menunjukkan pentingnya peranannya dalam skuad. Bersama dengan bek-bek sayap serba guna seperti Alphonso Davies dan Noussair Mazraoui, posisi Goretzka dan perannya dalam pertahanan dan serangan menjadi komponen kunci dari pendekatan taktikal Tuchel.
Namun, pertanyaan yang masih mengemuka adalah: kapan Tuchel akan mendapatkan gelandang bertahan yang tangguh? Gelandang ini akan memperkuat lini tengah tim dan memberikan stabilitas pertahanan yang diperlukan.
+ There are no comments
Add yours